Sebentar lagi akan dilaksanakan Ujian Nasional 2013 di Tingkat SMA / MA / SMK / Paket-C serentak di seluruh Indonesia. Tetapi pelaksanaan teknis Ujian Nasional kali ini ada sedikit perbedaan dibanding dengan Ujian-ujian sebelumnya. Tetapi secara esensi tetap Ujian Nasional digunakan sbagai indikator kelulusan seorang siswa.
Beberapa perbedaan dalam pelaksanaan Ujian Nasional kali ini antara lain: Terdapat 20 paket soal yang berbeda, sehingga dimungkinkan dalam satu ruangan (max 20 peserta) mendapatkan soal yang sama sekali tidak sama. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muh. Nuh menyatakan "Variasi soal pada UN kali ini terdiri dari 20 macam. Tujuannya, agar siswa dapat lebih berkonsentrasi mengerjakan soal. Jadi kalau beda, ngapain menoleh-menoleh kan?".
Selain paket soal yang berbeda, Ujian Nasional kali ini juga memanfaatkan teknik pengidentifikasian paket soal menggunakan teknologi barcode termasuk juga Quick Response (QR) Code yang disematkan dalam paket soal. "Untuk pengamanannnya kita menggunakan barcode. Sehingga ketika ingin memastikan apabila ada kebocoran itu bagaimana. Kalau memang ada bocoran jawaban, saya tanya mana soalnya?" ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebenarnya apa yang dimaksud barcode itu?
Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca barcode atau lebih dikenal dengan Barcode Scanner. Seiring semakin bertambahnya penggunaan barcode, kini barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar. 2D Barcode ini diantaranya adalah PDF Code, QRCode, Matrix Code dan lain-lain. Dengan menggunakan 2D code karakter yang bisa kita masukkan ke Barcode bisa semakin banyak, dengan 1D Barcode biasanya kita hanya memasukkan kode 5-20 digit tetapi dengan 2D Barcode kita bisa memasukkan sampai ratusan digit kode.
Penggunaan Barcode sangat dirasakan manfaatnya mulai dari kebutuhan Retail, Industri, Farmasi, Bidang Kesehatan, dan bahkan di instasi pemerintahan, serta kali ini Ujian Nasional pun mulai menggunakan Barcode System yang tidak dapat dipungkiri telah menghabiskan nilai investasi yang lebih besar dari pelaksanaan Ujian Nasional sebelumnya. Apakah hal ini akan berdampak positif dalam perkembangan pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia? Kita ikuti saja perkembangannya, sejauh mana dampak pemanfaatan barcode ini dalam menunjang kesuksesan Ujian Nasional 2013 nanti.